Senin, 10 April 2017

Terapi Menurut 3 Mazhab Besar Psikologi

 Mazhab I : Psikoanalisa


Tokoh utama dan pendiri psikoanalisa adalah Sigmund Freud. Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia dan meninggal pada tanggal 23 september 1939 di London.. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi. Psikoanalisis berusaha memberikan jawaban terhadap persoalan bagaimana dan sejauh mana perilaku.
Konsep –konsep utama terapi psikoanalisis:
  1. Struktur kepribadian
  2. Pandangan tentang sifat manusia

Tujuan terapi psikoanalisis :
  • Membentuk kembali struktur individu dengan jalan membuat kesadaran yang tidak disadari di dalam diri klien
  • Focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak

Teknik dasar terapi psikoanalisis :
Asosiasi Bebas

Suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasa  emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatic di masa lalu. Pasien secara bebas mengungkapkan segala hal yang ingin dikemukakan, termasuk apa yang selama ini ditekan di alam bawah sadar. Pasien mengungkapkan tanpa dihambat atau dikritik. pasien diminta untuk berbaring di dipan khusus dan psikoanalisnya duduk di belakang. Pasien dan psikoanalis tidak berhadapan langsung, sehingga diharapkan pasien dapat mengungkapkan pikirannya tanpa merasa terganggu, tertahan, atau terhambat oleh terapis.

Penafsiran

Suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan transferensi. pasien diminta untuk berbaring di dipan khusus dan psikoanalisnya duduk di belakang. Pasien dan psikoanalis tidak berhadapan langsung, sehingga diharapkan pasien dapat mengungkapkan pikirannya tanpa merasa terganggu, tertahan, atau terhambat oleh terapis.

Analisis mimpi

Suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan. Freud menganggap bahwa mimpi merupakan jalan keluar menuju kesadaran karena pada saat tidur, semua pemikiran yang ditekan di alam bawah sadar bisa muncul ke permukaan. Pada teknik ini difokuskan untuk mimpi-mimpi yang berulang-ulang, menakutkan, dan sudah pada taraf mengganggu.

Analisis dan Penafsiran Resistensi

Dinamika yang tidak disadari untuk mempertahankan kecemasan. Terapis harus bisa menerobos kecemasan yang ada pada pasien sehingga pasien bisa menyadari alasan timbulnya resitensi tersebut. Setelah klien bisa menyadarinya, pasien bisa menanganinya dan bisa mengubah tingkah lakunya

Analisis dan Penafsiran Transferensi

Teknik utama dalam psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalunya dalam terapi. Pada teknik ini diharapkan pasien dapat memperoleh pemahaman atas sifatnya sekarang yang merupakan pengaruh dari masa lalunya.

Mazhab II : Behaviorisme


Pendekatan behavior diawali pada tahun 1950-an dan awal 1960-an sebagai awal radikal menentang perspektif psikoanalisis ayang dominan. Pendekatan ini dihasilkan berdasarkan eksperimen para behaviorist. Secara garis besar, sejarah perkembangan pendekatan behavioral terdiri dari tiga trend utama, yaitu: trend I: kondisional klasik (classical conditioning), trend II: kondisioning operan (operant conditioning), dan trend III: terapi kognitif (kognitif therapy) (Corey, 1986).

Teknik- teknik Terapi Behaviorisme

Desentisisasi sistematis


Salah satu teknik yang paling luas digunakan dalam terapi tingkah lak. Desentisisasi sistematis digunakan untuk menghapuskan tingkah laku yang diperlukan secara negative dan menyertakan pemunculan tingkah laku atau respon yang berlawanan.

Terapi Implosive dan pembanjiran

Sebuah teknik yang terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa pemberian perkuatan

Latihan asertif

Latihan perilaku asertif digunakan untuk melatih individu yang mengalami kesulitan untuk menyatakan dirinya bahwa tindakannya layak atau benar

Pengkondisian aversi

Teknik pengkondisian diri digunalan untuk meredakan perilaku simptomatik dengan cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan, sehingga perilaku yang tidak dikehendaki tersebut terhambat kemunculannya

Pembentukan perilaku model

Perilaku model digunakan untuk membentuk perilaku baru pada klien, memperkuat perilaku yang siudah ternetuk dengan menunjukkan kepada klien tentang perilaku model, baik menggunakan model audio, model fisik atau lainnya yang dapat diamati dan dipahami serta berpotensi untuk dicontoh.

Kontak perilaku

Persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan klien) untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. Dalam terapi ini konselor memberikan ganjaran positif yang penting dibandingkan memberikan hukuman jika kontrak tidak berhasil.

Token ekonomi

Dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku apabila persetujuan dan pemerkuat yang tidak bisa dirab lainnya tidak memberikan pengaruh. Tujuan prosedur ini adalah mengubah motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi yang instrinsik. Diharapkan perolehan tingkah laku yang diinginkan akhirnya dengan sendirinya menjadi cukup mengganjar untuk memelihra tingkah laku yang baru.

Mazhab III : Humanistik


Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviorisme dan psikoanalisis. Kedua aliran ini dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau makhluk yang rendah. Psikologi humanistik (Humanistic Psychology) di buat oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow. Psikologi humanistik berorientasi pada manusia yang memiliki tujuan, nilai-nilai, pilihan, hak kebenaran, dan kapasitas untuk menentukan nasibnya sendiri.

Teknik Konseling Terapi Humanistik-Eksistensial

Pada dasarnya adalah penggunaan pribadi konselor dan hubungan konselor-konseli sebagai kondisi perubahan.
  • Person - Centered Theraphy (Carl R. Rogers)
Teknik ini dipakai secara lebih terbatas, yaitu pada orang-orang dewasa muda yang mengalami masalah penyesuaian diri yang sederhana. Carl Rogers berpendapat bahwa orang-orang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Dalam pandangan Rogers gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju aktualisasi diri.
  • Gestalt Therapy (Fritz Perls)

Terapi Gestalt dipelopori oleh Frederich (Fritz) Solomon Perls (1893-1970). Asumsi dasar terapi ini adalah adanya anggapan bahwa individu memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, cakap dalam mengambil keputusan pribadi, mampu mengambil keputusan terbaik bagi aktualisasi diri secara mandiri, memiliki potensi, identitas dan keunikan diri, selalu tumbuh dan mampu berubah.


  • Transactional Analysis (Eric Barne)
Terapi ini dikembangkan oleh Eric Berne. Sebagai dokter jiwa, Berne mendapatkan tugas untuk memeriksa kesehatan mental ratusan prajurit Amerika. Untuk itu ia memiliki waktu yang terbatas. Sehubungan dengan hal tersebut, Eric mengembangkan metode yang cepat dan praktis guna mengenali kondisi mental para prajurit. Berdasarkan metode yang diterapkan ini, ternyata ia mampu mengenali karakteristik para prajurit dalam waktu singkat. Berdasarkan metode yang serupa dikembangkan Transactional Analysis Therapy atau terapiAnalisis Transaksional (A. T.) Analisis Transaksional merupakan bentuk terapi yang lebih memfokuskan pada kemampuan individu untuk mengambil keputusan baru. Terapi ini menekankan aspek kognitif-rasional-behavioral dalam membuat keputusan baru.


Tujuan terapi humanistik
  1. Menyajikan kondisi-kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan hidup manusia
  2. Menghapus penghambat-penghambat aktualisasi potensi pribadi pada diri seseorang.
  3. Membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan sehubungan dengan tindakan memilih diri, dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar korban kekuatan-kekuatan deterministik di luar dirinya sendiri.
  4. Membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dan memperluas kesadaran dirinya.
  5. Membantu klien agar bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar