Rabu, 27 April 2016

Insomnia

Tugas Kesehatan Mental
Anggota Kelompok :
  1. Meriyani Safitry (16514596)
  2. Nadia Azzah (17514731)
  3. Sarah Melinda (1A514033)
  4. Syahbina Tama Harahap (1A514573)

Kelas : 2PA01


Tidur merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, agar kinerja dan performa tubuh tetap optimal saat tubuh sedang terjaga. Selama tidur, tubuh akan membentuk dan meregenerasi sel, mendukung fungsi otak, dan mengisi kembali energi tubuh. Bagi anak dan remaja, tidur dibutuhkan untuk membantu proses tumbuh kembang mereka.

APA ITU GANGGUAN TIDUR (SLEEP DISORDER)?
Tidur dapat dibagi menjadi dua tipe/fase, yaitu tidur REM dan non-REM (NREM). Dalam tidur yang normal, kedua fase tersebut selalu berulang-ulang dalam tidur, dengan panjang waktu sekitar 90 menit masing-masingnya. NREM memiliki 4 fase, dimana fase empat merupakan fase tidur paling dalam/lelap. Fase REM merupakan fase paling dalam, dan sering disebut dengan fase mimpi.
Namun ketika siklus itu terganggu, atau ketika seseorang tidak mengalami siklus REM dan NREM secara normal, tubuh akan mengalami berbagai efek buruk seperti merasa lelah, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, metabolisme tubuh terganggu, dan lain sebagainya.

APA ITU INSOMNIA?
                Insomnia adalah masalah kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk tetap tidur, kualitas tidur yang buruk, atau kombinasi dari gejala-gejala tersebut. Insomnia merupakan pola yang panjang dari masalah tidur, bukan hanya masalah satu atau dua hari. Insomnia juga tidak hanya mempengaruhi diri kita di waktu malam, tetapi juga di waktu siang. Kita dapat mengalami ngantuk berat di waktu siang, kesulitan untuk tetap terjaga selama bekerja, masalah konsentrasi dalam bekerja, merasa ingin marah dan mood mudah berubah, serta kecemasan berlebihan di waktu siang.

WHO SUFFERS FROM INSOMNIA AND WHEN IS IT TO SEEK HELP?
                Lebih sering terjadi pada wanita, anak-anak dan orang dewasa juga mengalami. Hampir semua orang pernah mengalami insomnia seperti saat kita belajar hingga larut malam untuk ujian, atau saat ada interview penting keesokan harinya. Seseorang dapat menderita insomnia akut, dan dapat menjadi kronis jika gejala terus muncul selama 3 bulan dan terjadi tiga kali atau lebih dari seminggu, maka akan dikategorikan sebagai gangguan tidur.

JENIS-JENIS INSOMNIA

Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu: susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia).

Dalam perkembanganya insomnia memiliki beberapa jenis berikut uraianya :
1.       Insomnia Temporer (Transient Insomnia)
Insomnia temporer (transient insomnia). Insomnia ini hanya terjadi sekali waktu saja atau bahkan jarang terjadi dan sekalipun terjadi biasanya hanya berlangsung singkat. Biasanya durasinya adalah beberapa hari paling lama satu minggu.
2.       Insomnia Akut (Acute Insomnia)
Insomnia akut (acute insomnia), insomnia ini memiliki durasi yang berbeda dari yang pertama tadi dan paling lama kurang lebih satu bulan. insomnia jenis ini terjadi karena masalah lingkungan yang kurang nyaman untuk tidur, masalah pikiran yang terjadi kepada penderitanya seperti putus cinta atau karena pekerjaanya.
3.       Insomnia Kronis (Chronic Insomnia)
Insomnia kronis (chronic insomnia) ini adalah jenis insomnia yang paling parah dari kedua insomnia di atas. Insomnia kronis ini terjadi karena faktor kebiasaan jadi hati-hati bagi anda yang selama ini tidurnya bermasalah segera atasi dengan pergi ke dokter.
Bukan hanya karena kebiasaan tapi bisa juga karena keturunan yang turun temurun di warisi oleh kakek nenek moyang si penderita. dari ketiga jenis insomnia di atas tentu tidak ada yang baik untuk kesehatan. Karena jika di biarkan akan menimbulkan berbagai masalah yang serius seperti penyakit jantung, hipertensi dan penyakit serius lainya.

INSOMNIA AKUT VS INSOMNIA KRONIS

Berapa lama berlangsung dan seberapa sering terjadi insomnia bisa bervariasi. Insomnia dapat berlangsung dalam jangka pendek (insomnia akut) atau dapat juga bertahan lama (insomnia kronis). Insomnia juga dapat hilang dan muncul kembali. Insomnia akut dapat berlangsung selama satu malam sampai beberapa minggu. Sedangkan insomnia kronis berlangsung setidaknya tiga malam seminggu selama satu bulan atau lebih.

GEJALA-GEJALA INSOMNIA

Secara umum, penyakit insomnia ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Tangan berkeringat
  2. Kembung dan nyeri pada perut
  3. Cepat marah
  4. Kelelahan yang berlebihan
  5. Sulit mengingat, konsentrasi, atau membuat keputusan
  6. Perubahan waktu dan pola tidur
  7. Sakit kepala, nyeri leher, dan pegal pada punggung
  8. Napas tersengal-sengal dan detak jantung tidak stabil
Selain itu insomnia juga dapat ditandai oleh hal berikut :
1.       Masih Merasa Lelah
Anda sudah tidur 8 jam, tapi ketika bangun badan tetap lelah? Ini salah satu tanda Anda terkena insomnia.  Padahal, normalnya saat tidur, 'cahaya tubuh' akan meredup. Jika 'cahaya tubuh' ini masih aktif, otak akan mencegah tubuh untuk beristirahat. Inilah yang membuat Anda terus terjaga sehinga tubuh tidak bisa berisirahat dan tetap merasa lelah.
2.       Mendengkur
Mendengkur memang bukan salah satu tanda yang berbahaya. Tapi, bisa menjadi peringatan bahwa kondoisi pernafasan Anda mulai terganggu. Jika nafas terhambat, tidur Anda jadi tidak tenang dan sering terbangun. Malahan, dengkuran Anda bisa membuat orang lain ikut insomnia karena terganggu dengan suaranya.
3.       Ingin Tidur Siang
Jika tidur malam Anda terganggu, otomatis Anda akan mengantuk di siang hari. Sering kali di jam kerja, Anda merasa sangat ingin beranjak ke tempat tidur.  Ini juga bisa sebagai tanda bahwa semalam, Anda terkena insomnia.
4.       Sering Tak Bisa Tidur
Ini adalah tanda yang paling utama. Tapi, banyak orang mengabaikannya, bahkan tidak mau berkonsultasi ke dokter. Mereka menganggap, insomnia umum terjadi. Padahal, jika berlangsung terus menerus, akan muncul penyakit kronis yang bisa menyerang otak.
5.       Depresi
Wajar jika Anda tidak bisa tidur karena sedang banyak pikiran. Biasanya, tubuh Anda akan jadi gelisah dan menyebabkan Anda tidak bisa tidur. Jika Anda mengalami gangguan depresi, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar tidak menjadi masalah yang serius.

PENYEBAB INSOMNIA

Insomnia dapat terjadi karena disebabkan beberapa faktor, baik faktor biologis, medis, psikologis, maupun kerena faktor lingkungan.
1.       Faktor Medis dan Biologis
·         Faktor usia. Penelitian menunjukkan bahwa sesorang yang sudah berusia lanjut lebih beresiko mengalami insomnia daripada yang masih muda.
·         Hormon yang diproduksi pada wanita hamil dan menstruasi.
·         Masalah dengan jet lag (mabuk udara).
·         Kerusakan otak seperti stroke atau alzheimer.
·         Faktor genetik (bawaan lahir), meskipun sangat jarang terjadi.
·         Efek samping penggunaan obat, soda, narkoba, alkohol, atau kafein.
2.        Faktor Psikologis
·         Faktor gangguan mental seperti skizofrenia, gangguan kecemasan (anxiety disorder), atau gangguan kepribadian bipolar.
·         Beban pikiran yang terlalu banyak.
·         Faktor psikis seperti ketakutan, paranoid, stress, depresi, kecemasan, serta tekanan mental dan emosional.
·         Ketakutan akibat gangguan pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement) seperti mimpi buruk, tindihan (sleep paralysis), atau berjalan saat tidur (sleepwalking).
3.       Faktor Dari Luar
·         Jam kerja yang berubah-ubah atau tidak teratur. Sehingga tubuh akan sulit menyesuaikan diri.
·         Kelelahan fisik.
·         Bekerja pada malam hari.
·         Lingkungan yang tidak mendukung untuk tidur.
·         Pola tidur yang tidak teratur.
Penyebab insomnia akut antara lain:
·         Stres yang signifikan, seperti: kehilangan pekerjaan, adanya perubahan, kematian orang yang dicintai, perceraian, pindah rumah dan sebagainya.
·         Penyakit.
·         Ketidaknyamanan emosional atau fisik.
·         Faktor lingkungan seperti kebisingan, cahaya, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu tidur.
·         Beberapa obat-obatan dapat mengganggu tidur, seperti obat untuk mengobati flu, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma.
·         Gangguan jadwal tidur normal, misalnya: jet lag atau peralihan dari shift pagi ke shift malam.
Sedangkan penyebab insomnia kronis antara lain:
·         Depresi dan / atau kecemasan.
·         Stres kronis.
·         Nyeri atau merasa tidak nyaman di malam hari.

MENDIAGNOSIS INSOMNIA

Insomnia didiagnosa berdasarkan laporan yang diceritakan oleh pasien, tidak ada lab test atau tes darah yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa apakah seseorang menderita insomnia. Terapis atau dokter akan memeriksa catatan medis dan catatan psikiatris pasien, dan yang paling penting adalah bagaimana pasien mendeskripsikan gejala insomnianya.

MENGOBATI INSOMNIA

Insomnia akut mungkin tidak perlu pengobatan. Sedangkan insomnia ringan sering kali dapat dicegah atau disembuhkan dengan melakukan kebiasaan tidur yang baik (lihat bagian kebiasaan tidur yang baik di bagian bawah).
Jika insomnia membuat Anda sulit beraktivitas di siang hari karena mengantuk dan lelah, maka dokter Anda mungkin meresepkan obat tidur untuk waktu yang terbatas. Obat-obatan yang bereaksi dengan cepat dapat membantu Anda menghindari dampak seperti mengantuk di esok hari.
Hindari penggunaan obat tidur generik karena obat tersebut mungkin memiliki efek samping yang tidak diinginkan dan cenderung kehilangan efektivitasnya seiring berlalunya waktu.
Pengobatan yang dilakukan untuk insomnia kronis antara lain:
  • Mengobati kondisi atau masalah kesehatan yang menyebabkan insomnia.
  • Jika insomnia berlanjut, dokter mungkin menyarankan terapi perilaku. Pendekatan perilaku membantu Anda untuk mengubah perilaku yang dapat memperburuk insomnia serta mempelajari perilaku yang mendorong tidur.
  • Teknik-teknik seperti latihan relaksasi, terapi pembatasan tidur, dan rekondisi mungkin dapat berguna.

KEBIASAAN TIDUR YANG BAIK UNTUK MENGATASI INSOMNIA

Kebiasaan tidur yang baik, yang juga disebut tidur yang higiene, dapat membantu Anda memperoleh tidur malam yang baik dan mengatasi insomnia. Berikut ini beberapa tipsnya:
  • Tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun tidur pada waktu yang sama juga setiap pagi.
  • Cobalah untuk tidak tidur siang karena tidur siang dapat membuat Anda kurang mengantuk di malam hari.
  • Hindari kafein, nikotin, dan alkohol di malam hari. Kafein dan nikotin bersifat stimulan dan dapat mencegah Anda untuk tertidur. Alkohol dapat menyebabkan terbangun di malam hari dan mengganggu kualitas tidur Anda.
  • Olahraga teratur. Namun perlu diketahui agar tidak berolahraga berdekatan dengan waktu tidur karena dapat menstimulir Anda sehingga sulit untuk tertidur. Para ahli menyarankan untuk tidak berolahraga, setidaknya tiga sampai empat jam sebelum waktu tidur Anda.
  • Jangan makan makanan berat di malam hari. Lebih baik makan makanan ringan sebelum tidur karena dapat membantu Anda tertidur.
  • Buatlah kamar tidur Anda nyaman. Pastikan bahwa kamar tidur gelap, tenang, serta tidak terlalu hangat atau terlalu dingin. Jika cahaya menjadi masalah, coba gunakan masker tidur. Jika kebisingan menjadi masalah, coba gunakan penutup telinga, kipas angin, atau mesin yang menghasilkan “white noise” untuk menutupi suara bising.
  • Lakukan rutinitas yang membantu Anda bersantai sebelum tidur, seperti: mandi, membaca buku, atau mendengarkan musik.
  • Gunakan tempat tidur Anda hanya untuk tidur atau hubungan intim.
  • Jika Anda tidak dapat tertidur dan tidak mengantuk, coba lakukan sesuatu yang tidak terlalu menstimulir Anda, seperti membaca, sampai Anda mengantuk.
  • Jika Anda terjaga karena mengkhawatirkan banyak hal, maka cobalah membuat daftar apa yang harus Anda lakukan sebelum tidur. Hal ini dapat membantu Anda untuk tidak berfokus pada kekhawatiran tersebut dimalam hari.
Penyakit insomnia akan memberikan beberapa dampak kurang baik untuk beberapa hal :
1.       Dampak fisiologis : karena kebanyakan dari kasus indomnia terjadi akibat stress
2.       Dampak psikologis : hal ini bisa mengganggu ingatan memori, gangguan dalam berkonsentrasi, kehilangan pada motivasi, depresi, serta hal lainnya.
3.       Dampak fisik : mengalami kelelahan, nyeri sendi, hipertensi darah tinggi
4.       Dampak social : kulitas hidup yang mengalami gangguan sussah untuk mendapatkan promosi dari lingkungan pekerjaan kurang bergairah dalam menikmati hubungan seksual dan keluarga
5.       Kematian : orang yang tidur kurang dari 5 jam mempunyai kuantitas tidur selama 7 -8 jam dalam sehari.

SUMBER









Rabu, 13 April 2016

Carl Rogers



Carl Rogers : teori yang berpusat pada pribadi


Carl Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902, di Oak Park, Illinois, sebagai anak keempat dari enam bersaudara pasangan Walter dan Julia Cushing Rogers. Rogers lebih dekat dengan ibunya daripada ayahnya, yang pada masa awal kehidupannya harus sering bepergian karena pekerjaannya sebagai insinyur sipil.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Konsep diri (self-concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “aku” merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan “apa dan siapa aku sebenarnya” dan “apa yang sebenarnya harus saya perbuat”. Jadi, self-concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.
Diri ideal didefinisikan sebagai pandangan seseorang atas diri sebagaimana yang diharapkannya. Diri ideal meliputi semua atribut, biasanya yang positif, yang ingin dimiliki oleh seseorang. Perbedaan yang besar antara diri ideal dan konsep yang sehat secara psikologis, melihat sedikit perbedaan antara konsep dirinya dengan apa yang mereka inginkan secara ideal.
Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu:
1.      Incongruence  adalah ketidakcocokan ntara self yang dirasakan dalam pengalaman actual disertai pertentangan dan kekacauan batin.
2.      Congruence berarti situasi dimana diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ROGERS
Rogers menempatkan suatu dorongan –“satu kebutuhan fundamental” – dalam sistemnya ntentang kepribadian : memeliharakan, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu. Kecenderungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen – komponen pertumbuhan fisiologis dan psikologis, meskipun selama bertahun – tahun awal kehidupan, kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi – segi fisiologis.
Menurut Rogers (1959), bayi mulai mengembangkan konsep diri yang samar saat sebagian pengalaman mereka telah dipersonalisasikan dan dibedakan dalam kesadaran pengalaman sebagai “aku” (“I”) atau “diriku” (“me”). Kemudian secara bertahap menjadi sadar akan identitasnya sendiri saat mereka belajar apa yang terasa baik dan apa yang terasa buruk, apa yang terasa menyenangkan dan apa yang tidak.
Saat bayi telah mengembangkan struktur diri yang mendasar, kecenderungan mereka untuk aktualisasi mulai berkembang. Aktualisasi diri (self-actualization) merupakan bagian dari kecenderungan sehingga tidak sama dengan kecenderungan itu sendiri. Kecenderungan diri merujuk pada menusia secara keseluruhan – kesadaran dan ketidaksadaran, fisiologis dan kognitif. Sebaliknya, aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri sebagaimana yang dirasakan dalam kesadaran.
Aktualisasi memudahkan dan meningkatkan pematangan dan perkembangan. Jika bayi bertambah besar, organ – organ tubuh dan proses – proses fisiologis menjadi semakin kompleks dan berdeferensiasi karena mereka mulai berfungsi dalam arah – arah yang dituju.
Rogers (1959) mengajukan dua subsistem, yaitu konsep diri (self-concept) dan diri ideal (ideal self). Cara – cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebutnya kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard).
Positif regard adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mrmiliki positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta dan persetujuan dari orang – orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapatkan cinta dan kasih sayang. Apakah anak itu kemudian akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regardnya dipuaskan dengan baik.
Self – concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Jika anak mendapat celaan,maka ia akan berfokus pada celaan tersebut sehingga ia menjadi peka setiap tanda penolakan dan segera mulai merencanakan tingkah lakunya menurut reaksi yang duharapkan akan diberikan. Dalam hal ini anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang – orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena dia telah merasa kecewa, maka kebutuhan akan positive regard yang sekarang bertambah kuat, makin lama makin mengerahkan energy dan pikiran. Anak itu harus bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi-diri.
Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada masa kecil. Hal ini berkembang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku.
Unconditional positive regard tidak menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa dinasihati. Anak – anak yang bertumbuh dengan perasaan unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat – syarat penghargaan. Mereka merasa diri berharga dalam semua syarat.
Untuk orang yang demikian, tidak ada pengalaman yang mengancam. Dia dapat mengambil bagian dalam kehidupan dengan bebas dan sepenuhnya. Orang ini adalah bebas untuk menjadi orang yang mengaktualisasikan diri untuk mengembangkan seluruh potensinya.
KONSEP KEPRIBADIAN
Menurut Rogers, pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri. Konsepsi – konsepsi pokok dalam teori Rogers adalah :
1.      Organism, yaitu keseluruhan individu (the total individual).
2.      Medan phenomenal, yaitu keseluruhan pengalaman (the totality of experience). Medan phenomenal punya sifat disadari atau tak disadari, tergantung apakah pengalaman yang mendasari medan phenomenal itu dikembangkan atau tidak.

Feist, J.&Gregory J.F.(2014).Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.
Schultz, D.(1991).Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta : PT Kanisius

wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/


Minggu, 10 April 2016

Abraham Maslow



Abraham Maslow : Teori Holistik – Dinamis


Abraham Harold (Abe) Maslow dilahirkan di Manhattan, New York pada 1 April 1908. Ia adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dari pasangan Samuel Maslow dan Rose Schilosky Maslow. Pada masa kecil, kehidupan Maslow dipenuhi dengan rasa malu, rendah diri dan depresi yang kuat. Maslow tidak terlalu dekat dengan salah satu dari orangtuanya. Ayahnya adalah seorang imigran keturunan Rusia – Yahudi. Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia tumbuh di perpustakaan diantara buku – buku. Awalnya ia berkuliah hokum, namun akhirnya ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin.
PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Pada tahun 1937 – 1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College, New York. Kemudian ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang sangat ia kagumi baik secara professional maupun personal. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia, kesehatan mental, dan potensi manusia. Ia menukis banyak hal yang menyangkut tentang subjek ini tetapi dengan pengembangan yang signifikan. Penambahan tersebut khsusnya mencakup hirarki kebutuhan, berbagai macam kebutuhan, aktualisasi diri seseorang dan puncak dari pengalaman. Maslow menjadi pelopor aliran humanistic psikologi yang terbentuk sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai “kekuatan ke tiga” di samping teori Freud dan behaviorisme.
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT MASLOW
Menurut Maslow, individu yang berkepribadian sehat yaitu mampu mengaktualisasikan diirinya dengan baik dan imbang artinya dapat mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Menurut definisi, mereka telah cukup memuaskan kebutuhan – kebutuhan yang lebih rendah secara teratur, antara lain kebutuhan biologis, rasa aman, cinta dan memiliki dan penghargaan. Meskipun aktualisasi diri merupakan suatu kebutuhan instinctif, namun aktualisasi sangat tergantung pada pengalaman.
Maslow menggambarkan sifat – sifat khusus yang menggambarkan pengaktualisasian diri.
1.      Persepsi yang lebih  efisien akan kenyataan
Orang – orang yang mengaktualisasi diri dapat lebih mudah mengenali kepalsuan pada orang lain. Mereka dapat membedakan antara ketulusan dan kepalsuan yang terdapat pada berbagai hal. Mereka tidak tertipu dari apa yang yang tampak dan dapat melihat baik sifat – sifat positif  maupun sifat – sifat negatifpada orang lain. Orang – orang yang mengaktualisasi diri uga lebih tidak takut dan nyaman dengan hal – hal yang tidak diketahui.

2.      Penerimaan akan diri, orang lain, dan hal – hal alamiah
Orang – orang yang mengaktualisasi diri dapat menerima diri mereka sendiri apa adaya. Mereka juga dapat menerima kekurangan orang lain dan tidak merasa terancam oleh kelebihan orang lain. Mereka menerima hal – hal alamiah, termasuk hal – hal alamiah dari manusia, apa adanya dan tidak mengharapkan kesempurnaan pada diri mereka dan orang lain. Mereka menyadari bahwa manusia mengalami penderitaan, menjadi tua dan meninggal dunia.
3.      Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
Orang – orang yang mengaktualisasi diri merupakan orang – orang yang spontan, sederhana dan alami. Mereka tidak konvensional, tetapi tidak melakukannyanya secara kompulsif ; mereka sangat etis tetapi dapat tampak tidak etis atau tidak mengikuti peraturan. Mereka biasanya menjalani hidup yang sederhana dalam artian mereka tidak berpura – pura dan tidak takut ataupun malu untuk mengekspresikan kegembiraan, kekaguman, kegairahan, kesedihan, kemarahan atau emosi – emosi kuat lainnya.
4.      Focus pada masalah – masalah di luar diri mereka
Orang – orang yang mengaktualisasi diri adalah orang – orang yang memusatkan perhatiannya pada tugas (task-oriented) dan peduli pada masalah – maslah yang terjadi di luar diri mereka. Ketertarikan ini memungkinkan ornag – orang yang mengaktualisasi diri untuk mengembangkan sebuah misi dalam hidupnya, sebuah tujuan hidup yang melebihi kepentingan diri mereka sendiri. Orang – orang yang mengaktualisasi diri membuka wawasan mereka jauh melebihi dari mereka sendiri. Persepsi mereka yang realistis memungkinkan mereka untuk membedakan dengan jelas antara hal – hal yang penting dan yang tidak penting dalam hidup.
5.      Kebutuhan akan privasi dan indenpendensi
Orang – orang yang mengaktualisasi diri mempunyai sebuah ciri untuk memisahkan diri yang memungkinkan mereka untuk menjadi sendiri tanpa menjadi kesepian. Mereka merasa santai dan nyaman ketika mereka bersama orang lain maupun ketika sendirian. Orang – orang yang megaktualisasi diri dapat terlihat sebagai orang yang tidak ramah atau tidak tertarik, padahal kenyatannya, ketidaktertarikan mereka hanya terbatas pada hal – hal yang tidak penting. Mereka adalah orang – orang yang tergerak oleh diri mereka sendiri, menolak usaha – usaha yang dilakukan masyarakat untuk menjadikan mereka mengikuti hal – hal yang sudah biasa dilakukan.
6.      Kemandirian
Orang – orang yang mengaktualisasi diri merupakan orang – orang yang mandiri dan bergantung pada diri mereka sendiri untuk bertumbuh waalaupun dimasa lalunya mereka pernah menerima cinta dan rasa aman dari orang lain. Orang – orang yang mengaktualisasi diri mempunyai kepercayaan diri tersebut kemudian memiliki kemandirian yang besar yang memungkinkan mereka tidak khawatir terhadap kritik dan juga tidak tergerak oleh pujian.
7.      Apresiasi yang senantiasa segar
Maslow (1970) menulis bahwa “orang – orang yang mengaktualisasi diri mempunyai kapasitas yang luar biasa untuk menghargai hal – hal baik dari kehidupan, lagi dan lagi, secara baru dan polos, dengan kekaguman, kesenangan, keterkejutan, dan bahkan kebahagiaan yang berlebih.” Mereka menghargai apa yang mereka miliki dan tidak menghabiskan waktu untuk mengeluh tentang kehidupan yang membosankan dan tidak menyenangkan.
8.      Pengalaman – pengalaman mistik atau “puncak”
Dalam bentuk ringan, pengalaman – pengalaman puncak ini mungkin muncul di semua orang, walaupun mereka jarang memperhatikannya. Kadang kala, pada saat mengalami kesenangan atau kepuasan yang sangat kuat, orang akan mengalami pengalam mistis atau pengalam puncak. Apa rasanya mengalami pengalaman puncak? Pertama, pengalam puncak cukup alami dan merupakan bagian dari hal – hal yang membentuk manusia. Kedua, orang – orang yang mengalami pengalaman puncak melihat dari keseluruhan dunia sebagai kesatuan dan mereka melihat dengan jelas keberadaan mereka di dunia. Orang – orang yang mengalami pengalaman puncak merasakan hilangnya rasa takut, kecemasan dan konflik serta menjadi lebih mencintai, menerima dan bersikap spontan. Pengalam puncak tidak dimotivasi, tidak diusahakan dan tidak diharapkan, dan slama terjadinya pengalaman ini, seseorang tidak membutuhkan sesuatu, tidak menginginkan sesuatu, atau tidak merasakan kekurangan.

9.      Minat social
Maslow menemukan bahwa orang – orang yang mengaktualisasi diri mempunyai sikap menyayangi orang lain. Mereka memahami orang lain dan mempunyai ketertarikan yang tulus untuk membantu orang lain – baik orang asing maupun teman. Orang – orang yang mengaktualisasi dapat marah, tidak sabar, atau tidak suka dengan orang lain; tetapi mereka mempunyai perasaan kasih sayang terhadap orang lain pada umumnya.
10.  Hubungan interpersonal yang kuat
Orang – orang yang mengakualisasi diri mempunyai perasaan sayang terhadap orang pada umumnya, tetapi teman – teman dekat mereka sangat terbatas. Mereka tidak ingin berteman dengan semua orang, tetapi beberapa hubungan interpersonal penting yang mereka miliki cukup mendalam dan kuat. Mereka cenderung memilih orang – orang yang sehat sebagai teman dan menjauhi hubungan interpersonal yang erat dengan orang – orang yang tergantung dan tidak dewasa. Mereka juga lebih memilih hubungan yang saling membutuhkan daripada hubungan satu sisi.
11.  Struktur karakter demokratis
Orang – orang yang mengaktualisasi diri mereka bisa ramah dan perhatian dengan orang lain tanpa memandang kelas social, warna kulit, usia, ataupun jenis kelamin, dan bahkan, mereka tampaknya tidak selalu sadar akan adanya perbedaaan yang dangkal diantara orang – orang. Di luar sikap demoktratis ini, orang – orang yang mengaktualisasikan diri mempunyai keinginan dan kemampuan untuk belajar dari semua orang sehingga mereka menyadari bahwa hal yang mereka ketahui masihlah sedikit.
12.  Diskriminasi antara cara dan tujuan
Orang – orang yang mengaktualisasi mengetahui dengan jelas antara perbuatan yang benar dan salah dan mengalami hanya sedikit konflik yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar. Mereka melihat pada tujuan daripada cara mempunyai kemampuan yang tidak biasa dalam membedakan antara kduanya. Maslow (1970) mendeskripsika orang – orang yang mengaktualisasi diri dengan mengatakan bahwa “mereka sering kali dapat menikmati perjalanan dan juga ketika sampai ke suatu tempat karena hal itu sendiri. Kadang kala, mungkin bagi mereka untuk membuiat aktifitas serius dan rutin menjadi sebuah hal yang menyenangkan.”
13.  Rasa jenaka/humor yang filosofis
Orang – orang yang sehat kurang menyukai lelucon – lelucon yang menyerang atau merendahkan orang lain. Biasanya lelucon mereka tentang diri mereka sendiri, tetapi tidak pernah membuat lelucon yang tidak menyenangkan. Mereka membuat lelucon lebih sedikit dari orang lain, tetapi kalaupun mereka membuat lelucon, maka leluconnya bertujuan lebih dari sekedar membuat orang lain tertawa. Mereka menghibur, memberi informasi, menunjukkan ambiguitas, membuat orang lain tersenyum daripada tertawa terbahak – bahak. Lelucon yang dibuat oleh orang – orang yang mnegaktualisasi diri terjadi secara alamiah berdasarkan situasi yang ada dan tidak dibuat – buat, leluconnya bersifat spontan dan tidak direncanakan.
14.  Kreativitas
Semua orang yang mengaktualisasi diri yang diteliti oleh Maslow merupakan orang – orang yang kreatif. Orang – orang yang mengaktualisasi diri tidak harus menjadi pembuat puisi atau artis untuk menjadi kreatif. Karena dasar dari kreativitas yang sesungguhnya adalah kejujuraan, keindahan, dan kenyataan. Maslow (1968a) menunjukkan dengan jelas bahwa kreatifitas dapat muncul dari mana saja.
15.  Tidak mengikuti enkulturasi/apa yang diharuskan oleh kultur
Orang – orang yang mengaktualisasi diri mempunyai kemampuan untuk memisahkan diri dari lingkungannya dan dapat melebih batas kultur tertentu. Mereka bukanlah orang yang antisosial ataupun yang secara sadar tidak mau mematuhi peraturan. Melainkan mereka adalah orang – orang yang berdiri sendiri, mengikuti standar perilaku mereka sendiri dan tidak secara buta mematuhi peraturan yang dibuat orang lain. Orang – orang yang mengaktualisasi diri tidak membuang energy mereka untuk melawan kebiasaan dan peraturan dalam masyarakat yang tidak penting. Sehingga ketika orang bisa mencapai tujuan ini, mereka menjadi lebih unik, berbeda, dan tidak terlalu terpengaruh oleh kultur yang ada. (Maslow, 1970)
KONSEP KEPRIBADIAN
Teori kepribadian Maslow dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Pertama, Maslow (1970) mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh pada motivasi (holistic approach to motivation). Yaitu, keseluruhan dari seseoraang, bukan hanya satu bagian atau fungsi, termotivasi. Kedua, motivasi biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal (motivation is usually complex), yang berarti bahwa tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah. Ketiga, adalah bahwa orang – orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan – kebutuhan (people are continually motivated by one need or another).  Keempat, adalah bahwa semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama (all people everywhere are motivated by the same basic needs). Dan yang terakhir mengenai motivasi adalah bahwa kebutuhan – kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki (needs can be arranged on a hierarchy).
Konsep hierarki yang diungkapkan Maslow beranggapan bahwa kebutuhan – kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan – kebutuhan di level lebih tinggi memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini adalah kebutuhan konatif (conative needs). Maslow (1970) mengungkapkan kebutuhan – kebutuhan tersebut berdasarkan prapotensi yaitu fisiologis (physiological), keamanan (safety), cinta dan keberadaan (love and belongingness), penghargaan (esteem), dan aktualisasi diri (self-actualization).
a.       Kebutuhan fisiologis
Merupakan kebutuhan paling mendasar dari setiap manusia, termasuk di dalamnya adalah makanan, air, oksigen, mempertahankan suhu tubuh dan lain sebagainya. Kebutuhan psikologis adalah kebutuhan yang mempunyai kekuatan/pengaruh paling besar dari semua kebutuhan. Kebutuhan fisiologis berbeda dengan kebutuhan – kebutuhan lainnya setidaknya dalam dua hal penting. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu – satunya kebutuhan yang dapat terpenuhi atau bahkan selalu terpenuhi. Kedua, kebutuhan fisiologis memiliki potensi untuk muncul kembali (recurring nature).
b.      Kebutuhan akan keamanan
Kebutuhan akan keamanan termasuk di dalamnya adalah keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan – kekuatan yang mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, dsb. Ketika individu tidak berhasil memenuhi kebutuhan rasa aman tersebut, mereka akan mengalami kecemasan dasar (basic anxiety).
c.       Kebutuhan akan cinta dan keberadaan
Orang yang kebutuhan akan cinta dan keberadaannya cukup terpenuhi sejak dari masa kecil tidak menjadi panic ketika cintanya ditolak. Kelompok kedua adalah kelompok yang terdiri dari orang – orang yang tidak pernah merasakan cinta dan keberadaan, dan oleh karena itu, mereka menjadi tidak mampu memberikan cinta. Kategori ketiga adalah orang – orang yang menerima cinta dan keberadaan hanya dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena hanya menerima sedikit cinta dan keberadaan, maka mereka akan sangat termotivasi untuk mencarinya.
d.      Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. Maslow (1970) mengidentifikasi dua tingkatan kebutuhan akan penghargaan, yaitu reputasi dan harga diri. Reputasi adalah persepsi akan gengsi, pengakuan, atau ketenaran yang dimiliki seseorang, dilihat dari sudut pandang orang lain. Harga diri adalah perasaan pribadi seseorang bahwa dirinya bernilai atau bermanfaat dan percaya diri yang didasari oleh lebih dari sekedar reputasi maupun gengsi.
e.       Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan akan aktualisasi diri mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri dan keinginan untuk menjadi se-kreatif mungkin. Orang – orang yang sudah mencapai level aktualisasi diri menjadi orang yang sesungguhnya serta mereka dapat mempertahankan harga diri mereka bahkan ketika mereka dimaki, ditolak dan diremehkan orang lain.

references :

Feist, J.&Gregory J.F.(2014).Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.
Schultz, D.(1991).Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta : PT Kanisius