Psikoterapi berasal
dari dua kata, yaitun”psyche” yang
berarti “jiwa” dan “therapy” yang
berarti “pengobatan”. Jadi “psikoterapi” berarti “pengobatan jiwa”. Psikoterapi
merupakan usaha seorang terapis untuk memberikan suatu pengalaman baru bagi
orang lain. Pengalaman ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan seseorang
dalam mengelola distress subjektif.
Sejak
berabad yang lalu, para ahli telah menyadari bahwa psikoterapi berperan penting
pada penyembuhan gangguan-gangguan pikiran dan perasaan, dan dokter berperan
penting dalam hal itu. Oleh karena itu dahulu psikoterapi sering disebut
sebagai the talking cure. Psikoterapi
diterima sebagai ilmu dan ketrampilan tersendiri, sebagai pengembangan lebih
lanjut dari prinsip-prinsip the talking
cure tersebut, oleh karena terdiri atas teknik-teknik dan metode khusus
yang dapat diajarkan dan dipelajari.
Psikoterapi
disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk intervensi, dengan
berbagai macam cara dan metode - yang bersifat psikologik - untuk tujuan yang
telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan salah satu bentuk
terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran
jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.
Menurut
Lewis R. Wolbreg (1977) psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan
alat-alat psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan
emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan professional dengan
pasien, dengan tujuan:
1) Menghilangkan,
mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada
2) Memperantarai
perbaikan pola tingkah laku yang terganggu, dan
3) Meningkatkan
pertumbuhan serta mengembangkan kepribadian yang positif
Jenis-Jenis
Psikoterapi
a. Berdasarkan
tujuan, dibedakan atas:
1. Psikoterapi
suportif
Tujuannya :
-
Mendukung fungsi-fungsi ego atau
memperkuat mekanisme defensi yang ada
-
Memperluas mekanisme pengendalian yang
dimiliki yang baru dan lebih baik
-
Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan
yang lebih adaptif
2. Psikoterapi
reedukatif
Tujuan : mengubah pola
perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits)
tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
3. Psikoterapi
rekonstruktif
Tujuan : dicapainya insight akan konflik-konflik nonsadar
dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
Terapi
Kelompok
Terapi
kelompok adalah bentuk psikoterapi yang didasarkan pada pembelajaran hubungan
interpersonal. Individu yang bermasalah bergabung dalam kelompok dan saling
bertukar pikiran dan pengalaman serta mengembangkan pola perilaku yang baru
dibimbing oleh terapis yang professional. Kelompoknya bisa homogen atau
heterogen. Tujuan :
-
Menghapuskan gejala
-
Mengubah hubungan interpersonal
-
Mengubah dinamika keluarga-pasangan
spesifik
Terapi
Keluarga
Merupakan
bentuk khusus terapi kelompok yang melibatkan seluruh keluarga. Tujuan :
-
Mengenali dan menanggulangi pola-pola maladaptive
yang terjadi dalam keluarga
-
Menurunkan konflik, kecemasan keluarga
-
Meningkatkan kesadaran keluarga terhadap
kebutuhan masing-masing anggota keluarga
-
Meningkatkan kemampuan penanganan kritis
-
Meningkatkan hubungan peran yang sesuai
-
Membantu keluarga menghadapi tekanan
baik dari dalam maupun dari luar anggota keluarga
Teknik
psikoterapi
a. Eksplorasi
Tujuan
:
-
Mengurangi ketakutan gaya defensif
-
Memperbaiki kemampuan mengintegrasikan
pengertian intelektual dengan wawasan emosional
-
Mengungkapkan dan melalui pengalaman traumatic
masa lalu yang menyakitkan
b. Direktif
/ arahan
Tujuan
:
-
Perubahan perilaku maladaptive
-
Meningkatkan dan mengajarkan perilaku
yang adaptif
c. Eksperiensial
Tujuan
:
-
Meningkatkan kesadaran akan pengalaman
dalam
-
Memperbaiki kemampuan mengekspresikan
emosi
-
Meningkatkan perasaan dapat dimengerti oleh
orang lain
d. Supportif
Tujuan
:
-
Meningkatkan kesadaran realitas
- Membantu mengembangkan keterampilan
penyesuaian dan perilaku adaptif realitas
-
Memberikan dorongan dan asuhan
Tujuan
psikoterapi
a. Perawatan
akut (intervensi klinis dan stabilisasi)
b. Rehabilitasi
(memperbaiki gangguan perilaku berat)
c. Pemeliharaan
(pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
d. Restrukturisasi
(meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar