TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN
nama : Syahbina Tama Harahap (1A514573)
kelas : 3PA01
Sumber Daya Mausia
Sumber
Daya Manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai
subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan.
Pengertian
sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah potensi manusia
yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Potensi sumber daya manusia
berbeda-beda pada tiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya
manusia yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen unik yang
dinamakan manajemen sumber daya manusia.
Menurut
Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia
tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencakup keseluruhan dari
daya pikir dan juga daya fisiknya.
Secara
umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua, yakni sumber
daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya manusia makro
adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan
pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang
bekerja pada sebuah institusi.
Sonny
Sumarsono (2003, h 4), Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua
pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam
proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan
oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan
jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan
yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
Komponen Sumber Daya Manusia
Hasibuan
(2002, p12) membagi komponen SDM menadi :
1. Pengusaha,
ialah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan
dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai
perusahaan tersebut.
2. Karyawan,
ialah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) untuk mengerjakan pekerjaan yang
diberikan dan berhak memperoleh kompensasi yang besarnya telah ditetapkan lebih
dahulu (sesuai perjanjian). Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan
menjadi :
a. Karyawan
Operasional, ialah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri
pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
b. Karyawan
Manajerial, ialah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk
mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah.
3. Pemimpin,
ialah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
dalam mencapai suatu tujuan.
ORGANISASI
Menurut
Tossi, Rizzo dan Carroll (1994 : 34), organisasi adalah :
“… a group of people, working
toward objectives, which develops and maintains relatively stable and
predictable behavior patterns, even though the individuals in the organization
may change. Usually we describe organizations in terms of how they differ on three
dimensions : complexity, formalization and centralization.”
Organisasi
merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, bekerja
bersama-sama, untuk mencapai tujuan mereka bersama.
Menurut
Giffin (2002) organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.
Menurut
Ernie dan Kurniawan (2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau
sekelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya
tersebut melalui kerjasama.
Ciri – Ciri Organisasi
a. Adanya
komponen (atasan dan bawahan)
b. Adanya
kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
c. Adanya
tujuan
d. Adanya
sasaran
e. Adanya
keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati
f. Adanya
pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas – tugas.
Unsur – Unsur Organisasi
a. Organisasi
sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
b. Proses
kerjasama sedikitnya antar dua orang
c. Jelas
tugas kedudukannya masing – masing
d. Ada
tujuan tertentu
Unsur – Unsur Pendukung Organisasi
a. Man,
adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai personil atau
anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur pimpinan
(administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer pemimpin
unit tertentu suatu kerja sesuai fungsiya dan para pekerja (workers).
b. Kerja
sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil melakukan
perbuatan secara bersama – sama untuk tujuan bersama.
c. Tujuan
bersama, adalah sasaran yang ingin dicapai/diharapkan baik dari prosedur,
program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.
d. Peralatan
(Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari
organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang,
dan kelengkapan lainnya.
e. Lingkungan
(Environment), adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh. Faktor
tersebut adalah ekonomi, social budaya, strategi, kebijaksanaan, anggaran dan
peraturan yang telah ditetapkan.
f. Kekayaan
Alam, yang termasuk dengan kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan iklim,
floran dan fauna.
g. Kerangka
/Konstruksi Mental Organisasi, adalah landasan dari organisasi yang berada pada
visi organisasi tersebut dibuat.
Organisasi dibedakan menjadi 2 :
a. Organisasi
profit : mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya pada perusahaan
besar seperti perusahaan manufaktur, bank, perusahaan asuransi, koperasi
b. Organisasi
nonprofit/laba : mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Misalnya
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, yayasan social, dll.
Lingkungan organisasi dibedakan
menjadi 2:
a. Lingkungan
eksternal : elemen – elemen di luar organisasi yang relevan terhadap kegiatan
organisasi. Lingkungan eksternal organisasi dibagi menjadi 2 jenis :
-
Lingkungan umum : kekuatan – kekuatan
yang berinteraksi dan berpengaruh terhadap seluruh sector kehidupan manusia.
Meliputi budaya (culture), iklim
ekonomi (economics climate), lingkungan hukum dan politik (legal and
political), lingkungan pendidikan
-
Lingkungan khusus : sejumlah kekuatan
yang terdiri atas organisasi, individu – individu, dan lembaga – lembaga yang
berinteraksi dengan organisasi. Meliputi pemasok input (input suppliers),
penyalur output (output distributors), pesaing (competitors), peraturan –
peraturan pemerintah (government yurisdiction) dan kelompok khusus (special
group)
b. Lingkungan
internal : berada dalam organisasi, meliputi tujuan organisasi, pengambilan
keputusan, motivasi, komunikasi, koordinasi, kepemimpinan serta budaya
organisasi.
J.
B. Hodges (1988) membedakan lingkungan organisasi menjadi 3 macam, yaitu
lingkungan makro (macro environment), lingkungan menengah (intermediate
environment), serta lingkungan mikro (micro environment).
Jenis – Jenis
Organisasi
Tosi,
Rizzo, Carroll membedakan empat jenis generic
organisasi, yaitu: (1) organisasi Mekanistik (OM), (2) Organisasi Organik (OO),
(3) Organisasi Campuran dengan Dominansi Pasar (OC – DP). Organisasi Mekanistik
dapat berfungsi baik dalam lingkungan yang baik teknologinya maupun pasarnya
stabil. Organisasi Organik berfungsi baik dalam lingkungan yang baik
teknolohginya maupun pasarnya samar (volatile).
Lingkungan dimana pasarnya stabil tapi teknologginya samar (volatile) baik untuk organisasi yang
Campuran yang di Dominansi Teknologi, sedangkan organisasi Campuran dan
Dominansi Pasar dapat berfungsi baik dalam lingkungan yang teknologinya stabil
tapi pasarnya samar (volatile).
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
merupakan tema yang popular, yang tidak saja dibicarakan dan diteliti oleh para
sarjana ilmu –ilmu social, ilmu perilaku, tapi juga dibicarakan oleh masyarakat
pada umumnya. Manajemen sering
dikacaukan dengan kepemimpinan. Bennis dan Nanus (1985) melihat perbedaan yang
mendasar antara manajemen dan kepemimpinan. To
manage, menurut mereka berarti to
bring about, to accomplish, to have charge of or responsibility for, to
conduct. Sedangkan leading adalah influencing, guiding in direction, course,
action, opinion.
Kepemimpinan
lebih berhubungan dengan efektivitas, sedangkan memanajemeni lebih berhubungan
dengan efisiensi. Bennis mengatakan bahwa pemimpin do the right things, sedangkan manajer do the things right.
Kepemimpinan
secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Menurut Miftah Thoha (2010 : 9) kepemimpinan adalah kegiatan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia
baik perorangan. Dalam kepemimpinan tidak dibatasi oleh aturan – aturan dan
tatakrama suatu organisasi. Kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan
orang tersebut dapat menujukkan kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain atau
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Dwight D. Eisenhower, Kepemimpinan adalah seni mendapatkan orang lain untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan karena dia ingin melakukannya
Pemimpin membantu diri mereka sendiri dan orang lain untuk melakukan hal yang benar. Mereka menetapkan arah, membangun visi yang menginspirasi, dan menciptakan sesuatu yang baru. Kepemimpinan adalah tentang memetakan diri di mana Anda harus "menang" sebagai tim atau organisasi; dan itu adalah dinamis, menarik, dan inspiratif
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengatur adaptasi sehingga semua orang merasa diberdayakan agar berkontribusi secara kreatif untuk memecahkan masalah. Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan, adaptasi, pengaturan perilaku, pemberdayaan, bertindak atas perasaan orang, membuat kontribusi, pemecahan masalah, menumbuhkan kreatifitas.
Gaya kepemimpinan
Menurut
Mifta Thoha (2010 : 49) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain seperti yang ia lihat. Macam – macam gaya kepemimpinan :
a. Gaya
kepemimpinan Otokratik
Menurut
Mifta thoha (2010 : 49) mengartikan kepemimpinan otokratis sebagai gaya
didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
b. Gaya
kepemimpinan Demokratis
Menurut
Sudarwan Danim (2004 : 75) kepemimpinan demokratis bertolak dari asumsi bahwa
hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan – tujuan yang bermutu tercapai.
c. Gaya
kepemimpinan Permissif
Menurut
Sudarwan Danim (2004 : 76) pemimpin permissive merupakan pemimpin yang tidak
mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh. Pemimpin memberikan
kebebasan kepada bawahannya, sehingga bawahan tidak mempunyai pegangan yang
kuat terhadap suatu permasalahan. Pemimpi yang permissive cenderung tidak
konsisten terhadap apa yang dilakukan.
Kaitan antara Sumber Daya Manusia,
Organisasi dan Kepemimpinan
Apabila
kita kaitkan hubungan antar SDM, organisasi dan kepemimpinan tentulah sangat
erat kaitannya. SDM yang dimiliki oleh manusia, sebagai tenaga penentu terwujud
atau tidaknya tujuan, visi dan misi dari suatu organisasi. Apabila tujuan, visi
dan misi suatu organisasi dapat terwujud dengan baik, hal tersebut akan melirik
kepada system kepemimpinan di dalamnya. Bagaimana seorang pemimpin dapat
meng-handle karyawannya untuk terus bersinergi mewujudkan kesuksesan organisasi
tersebut. Karyawan dan pemimpin disini bersumber pada manusia.
Contoh :
Kepemimpinan Maurits Daniel Rudolf
Lalisang dalam Meningkatkan Kinerja di PT Unilever Indonesia Tbk
Mourist
menjabat sebagai president director sejak Mei 2004. Beliau bergabung di
Unilever Indonesia pada tahun 1980. Di dalam kepemimpinannya, Mourist
menerapkan prinsip sustainability. Hal ini bertujuan untuk terus meningkatkan
pangsa pasar. Seperti kutipan sambutan Mourist kepada shareholder sebagai
berikut.
“2013 merupakan tahun dengan dua
oaruh waktu yang kondisinya berbeda, baik bagi perseroan maupun Indonesia
secara keseluruhan. Kondisi sepanjang paruh pertama relative positif, dengan
deficit dan tingkat inflasi yang terkendali serta rupiah yang stabil. Walaupun
banjir bandang yang melanda Jakarta dan berbagai daerah di tanah air
mempengaruhi distribusi, kami mencatat hasil yang sangat kuat di semester
pertama. Memasuki paruh kedua, Indonesia mulai merasakan dampak kondisi makro –
ekonomi global yang sulit serta meningkatnya situasi di dalam negeri yang penuh
tantangan. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi harga BBM memicu
lonjakan inflasi sementara beberapa waktu sesudahnya, Bank Indonesia menaikkan
tingkat suku bunga dalam upaya untuk mengembalikan deficit neraca pembayaran
dan melemahnya nilai rupiah. Seluruh faktor tersebut membawa dampak negative
terhadap kepercayaan dan daya beli konsumen karena mereka di hadapkan pada
kenaikan biaya kebutuhan sehari – hari, BBM dan bahan pokok. Dalam situasi
seperti itu, konsumen dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit dalam menentukan barang - barang belanjaan mereka. Kami
berbesar hati, bahwa dalam situasi ini
kami tetap berhasil
mencatat pertumbuhan berdasarkan
beberapa parameter
penting,meningkatkan
pangsa pasar dari
sebagian besar kategori
yang kami miliki.
Walaupun persaingan
sangat ketat, dan meraih pertumbuhan dua digit pada top dan bottom line. Kunci
keberhasilan kami dalam situasi yang kurang mendukung ini adalah memastikan
bahwa seluruh fundamental bisnis kokoh pada posisinya. Kami fokuus kembali
pada bisnis inti pada kategori dan produk - produk yang mendorong profitabilitas
dan terbukti menghasilkan perbedaan nyataterhadap kinerja bisnis kami.
Munandar,
A.S. 2014. Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta : UIP