Menurut
WHO, sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan social yang
merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Dari
pengertian tersebut, dapat kita buat suatu pernyataan baru tentang sehat yang
bukan hanya dilihat dari satu sisi, tetapi dari beberapa hal. Oleh karenanya,
jika seseorang mengalami kelainan dari satu hal, bisa dikatakan bahwa orang itu
sedang tidak sehat.
3
mazhab besar dalam psikologi, psikoanalisa, behaviorisme, dan humanistic pun
memberikan perspektifnya tentang sehar dan ternyata perspektif para ahli
memberikan suatu hal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Berikut akan kita
bahas apa sehat itu berdasarkan perspektif psikoanalisa dan humanistic.
1. Psikonalisa
Sigmund
Freud dilahirkan 6 Mei 1856 dari sebuah keluarga Yahudi di Freiberg, Moravia.,
sebuah kota kecil di Austria. Setelah menamatkan sekolah mennegahnya, Freud
masuk fakultas kedokteran Universitas Wina dan lulus sebagai dokter pada tahun
1881. Tetapi Freud tidak menyukai praktek kedokteran dan lebih mendalami
kegiatan penelitian dan menulis serta minat ilmiah yang berfokus pada
neurologis. Freud berhasil mengembangkan teorinya dari hasil studinya mengenai hysteria
yang menjadi bahan tulisannya “Studies in Histeria”.
Frued
menerima 3 prinsip yang fundamental dan mengatur serta menguasai semua proses
psikis. Prinsip – prinsip ini adalah “prinsip konstansi”, “prinsip kesenangan”,
dan prinsip realita.
Menurut
prinsip konstansi, hidup psikis berkecenderungan untuk mempertahankan kuantitas
ketegangan psikis pada taraf yang serendah mungkin atau setidak-tidaknya pada
taraf yang sedapat mungkin stabil.
Menurut
prinsip kesenangan, hidup psikis berkecenderungan untuk menghindarkan
ketidaksenangan dan sebanyak mungkin memperoleh kesenangan.
Dalam
periode pertama Freud membedakan 3 struktur dalam hidup psikis: “yang tidak
sadar”, “yang prasadar” dan “yang sadar”. “Yang tidak sadar” meliputi apa yang
terkena represi. “yang prasadar” meliputi apa yang dilupakan, tetap dapat
diingat kembali. “ysng prasadar” membentuk suatu system dengan “yang sadar”
lalu disebut sebagai ego. Antara sistem tak sadar dan system sadar memainkan
peranan apa yang disebut “sensor”. Setiap unsur tak sadar yang akan masuk
kesadaran, lebih dahulu akan melewati sensor itu.
Kemudian,
Freud juga mengembangkan konsep mind dengan mengembangkan “mind apparatus”
dengan konstruk terpentingnya yaitu id, ego dan super ego. Id adalah struktur
paling mendasar dari kepribadian tujuannya
pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian
yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia.
Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
Nah,
dari penjelasan di atas bisa kita tarik sebuah kesimpulan bahwa konsep sehat
menurut aliran psikoanalisa yang dicetuskan oleh Sigmund Freud adalah individu
yang mampu mengendalikan dirinya atau merepres semua hal yang buruk ke dalam
ketidaksadarannya sehingga hal buruk tersebut tidak muncul dan mengganggu
keseluruhan dari kepribadian individu itu. Selain itu, dari pola kepribadian
kita sehari – hari juga dikontrol oleh 3 macam konsep. Keseimbangan dari
ketigalah yang akan membawa individu pada sehat yang sesungguhnya, baik secara
fisik, psikis maupun social.
2. Humanistic
Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviourisme
dan psikoanalisis. Kedua aliran ini dianggap merendahkan manusia menjadi
sekelas mesin atau makhluk yang rendah. Aliran ini biasa disebut mazhab
ketiga setelah Psikoanalisa dan Behaviorisme.
suatu pendekatan mengenai pengalaman dan
tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi
diri manusia. Menurut para ahli psikologi, aktualisasi diri adalah motivasi
orang yang sehat, jadi manusia yang sadar dan rasio tidak lagi dikontrol oleh
peristiwa masa lalu. Bagi Humanistik, aktualisasi diri akan terhambat
jika melihat masa lalu. Oleh sebab itu, humanistik lebih melihat pada masa
sekarang.
Salah satu tokoh dari aliran ini –
Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan mengatakan bahwa Freud hanya meneliti
mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang
lainnya bisa tetap sehat
Sebelum mencapai aktualisasi diri,
individu perlu melewati tahap pemenuhan :
1. Kebutuhan – kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan – kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki
4. Kebutuhan akan penghargaan diri
5. Kenutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan – kebutuhan tersebut
dikatakan ber-hierarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan
yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.
Salah satu bagian dari humanistic
adalah logoterapi. Adalah Viktor Frankl yang mengembangkan teknik psikoterapi
yang disebut sebagai logotherapy (logos = makna). Pandangan ini
berprinsip.
a. Hidup memiliki makna, bahkan dalam
situasi yang paling menyedihkan sekalipun.
b. Tujuan hidup kita yang utama adalah
mencari makna dari kehidupan kita itu sendiri.
c. Kita memiliki kebebasan untuk
memaknai apa yang kita lakukan dan apa yang kita alami bahkan dalam menghadapi
kesengsaraan sekalipun.
Logoterapi ini sangat erat kaitannya
dengan SQ, yang bisa kita kelompokkan berdasarkan situasi-situasi berikut ini:
a. Ketika seseorang menemukan dirinya
(self-discovery).
b. Makna muncul ketika seseorang
menentukan pilihan.
c. Ketika seseorang merasa istimewa,
unik dan tak tergantikan.
d. Ketika kita dihadapkan pada sikap
bertanggung jawab.
Ketika kita mengalami situasi
transendensi (pengalaman yang membawa kita ke luar dunia fisik, ke luar suka
dan duka kita, ke luar dari diri kita sekarang). Transendensi adalah pengalaman
spiritual yang memberi makna pada kehidupan kita.
-
Studi Maslow menyatakan bahwa orang yang
sehat secara psikis tidak berdasarkan pada empiris
-
Analisisnya adalah “holistic” dan
subjektf
-
Namun itu relevan dengan apa yang ia
sebut pada aspek sehat dari sifat manusia
Atribusi
orang – orang yang sehat secara psikologis
-
Berselera humor
- Kreatif; bukan hanya pada bakat seni
tetapi juga mampu untuk menampilkan tugas – tugas duniawi dengan cara yang
tidak rutin
-
Terbuka untuk pengalaman yang baru
- Memiliki “pengalaman puncak” yang
melibatkan waktu dan tempat menjadi sangat berkualitas
Selesai
J
Semoga
bermanfaat ya kawan – kawan.. semoga kita semua bisa mengaplikasikan konsep
sehat yang telagh dicetuskan oleh para ahli psikologi kita.
be healthy ^^