JOHN
LOCKE
John
Locke lahir pada tanggal 29 Agustus 1632 di sebuah kota Wrington ,
Somersetshire kira-kira dua belas mil dari Bristol Inggris, sebagai anak
seorang sarjana hukum bernama Locke , ayahnya seorang pengacara Negara dan
pegawai kepada Hakim perdamaian di Chew Magna yang pernah menjabat sebagai
kapten kavaleri untuk parlemen pasukan pada awal bagain dari perang saudara
Inggris. Ibunya Agnes Keene ,adalah putri seorang penyamak kulit dan terkenal
sangat cantik.
John
Locke mendapat pendidikan di rumah. Pada usia 14 tahun ia sekolah Westminster
untuk persiapan ke Oxford. Locke belajar ilmu alam dan kedokteran serta
mencapai gelar kesarjaan tahun 1658. Kemudian masuk dunia diplomasi dan
ditempatkan di Brandenburg tahun 1665. Karena profesi diplomatnya ini, ia lalu
mengunjungi banyak Negara. Dia pernah ke Paris dan Belanda pada masa Stanhourder
Koning Willm III, kemudian kembali ke oxford , belajar lagi dan menjadi dokter.
Ia membaca tulisan-tulisan Descrates dan merasa sangat tertarik pada
filsafatnya. Pada tahun 1683 ia pergi ke pengasingan di Belanda , di sana ia
ikut serta dalam gerakan politik yang menepatkan William dari orange atas
takhta Inggris. Setelah pencapaian Wiliam dari Orange , ia kembali ke Inggris,
Pensiun untuk kehidupan pribadi, dan mengabdikan diri untuk studinya. Dia
meninggal pada tahun 1704. Locke adalah wakil dari kebudayaan Inggris pada
masanya. Dengan pikiran terbuka untuk masalah - masalah yang paling beragam.
Locke adalah seorang filsuf, seorang dokter medis, pendidik ,dan seorang
politikus
Aliran
John Locke adalah filsuf dari Inggris dengan pandangan empirisme , Ia sering
disebut sebagai tokoh yang memberikan titik terang dalam perkembangan
psikologi. Bersama dengan rekannya, Isaac Newton, Locke
dipandang sebagai salah satu figur terpenting di era Pencerahan.
Selain itu, Locke menandai lahirnya era Modern dan juga era
pasca-Descartes (post-Cartesian), karena pendekatan Descartes
tidak lagi menjadi satu-satunya pendekatan yang dominan di dalam pendekatan
filsafat waktu itu. Kemudian Locke juga menekankan pentingnya pendekatan
empiris dan juga pentingnya eksperimen-eksperimen di dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Menurut empirisme , yang menjadi sumber pengetahuan adalah empiri,
atau pengalaman, baik pengalaman batiniah maupun pengalaman lahiriah.
Pengikut
empirisme tidak puas dengan teori pengetahuan rasionalis, mereka mencoba untuk
mencari teori pengatahuan lainnya yang konsisten dengan pengalaman manusia
dalam kehidupannya sehari-hari. Kaum empiris bertitik tolak dari pengalaman
alat dria sebagai sumber dan dasar bagi apa yang kita ketahui.Selanjutnya
pengalaman mengajarkan bahwa prinsif-prinsif moral tertentu dan pengertian
tentang Allah, jauh dari bawaan, berbeda dengan orang yang berbeda dan pada
waktu yang berbeda. Oleh karena itu tidak terdapat ide bawaan; intelek kita, pada
saat pertama keberadaanya. Oleh karena itu tidak terdapat ide bawaan ; intelek
kita, pada saat pertama keberadaannya adalah sebuah tabularasa , sebuah kertas
bersih yang belum ditulis. Semua tayangan kita kemudian menemukan diatasnya (
yang bagi Locke adalah ide-ide ) berasal dari pengalaman. Locke menjelaskan
bahwa pengalaman ada dua yaitu eksternal dan internal. 1. Pengalaman eksternal, yang disebut sensasi, member kit aide-ide
yang seharusnya obyek eksternal , sperti warna, suara, ekstensi, gerak . dll
Locke mengatakan “ seharusnya objek “ karena keberadaan mereka belum terbukti Dalam
teori pengetahuan terbatas pada pengalaman konten mental, seperti Locke adalah
sangat tidak mungkin untuk membuktikan keberadaan actual seharusnya ini objek. 2.
Pengalaman internal, yang disebut refleksi, membuat kita memahami
pengoperasian sangat pada objek sensasi, seperti tahu, ragu, percaya dsb.
Bagi
Locke , sensasi dan refleksi diklasifikasikan sebagai sederhana dan kompleks,
menurut nya dapat diminimalkan unsure. Sebaliknya , semangat aktif tentang ide
– ide kompleks karena dapat mengurangi mereka untuk unsure-unsur yang sederhana
dan dapat membuat ide-ide kompleks baru dari elemen-elemen ini Locke membedakan
3 kelas ide kompleks : 1. Ide substansi , mewakili konstan
atau stabil kumpulan ide-ide sederhana yang berkaitan dengan substratum
misterius yang merupakan pusat mempersatukan mereka 2. Ide – ide mode , yang menghasilkan dari kombinasi oleh intelek
dari beberapa ide-ide, sedemikian rupa untuk membentuk suatu hal yang tidak
pada dirinya sendiri, tetapi sebuah property atau modus hal yang ada – sebagai
contoh , sebuah segitiga, rasa, syukur. 3.
Ide hubungan , yang timbul dari perbandingan antara satu ide dengan yang
lain, seperti hubungan temporal dan spasial, atau hubungan sebab Selain ide-ide
yang rumit, ada jug aide-ide umum, yang dihasilkan dari isolasi ide sederhana
dari kompleks – misalnya , putih – dan dari ide universal sejauh ini merupakan
karakteristik umum untuk beberapa sensasi serupa. Maka ide-ide umum adalah ide
abstrak, dan berguna untuk menandakan koleksi sensasi umum Teori yang sangat
penting darinya adalah tentang gejala kejiwaan adalah bahwa jiwa itu pada saat
mula-mula seseorang dilahirkan bersih bagaikan sebuah tabularasa 3.
Karya
yang fundamental Dalam Buku Yang berjudul “ essay concerning human
understanding “, Locke menjelaskan terungkapnya bertahap pikiran sadar
ini.Berdebat melawan baik Agustinian pandangan manusia sebagai awalnya berdosa
dan cartesia posisi, yang menyatakan bahwa orang bawaan tahu dasar proposisi
logis. Locke berpendapat sebuah “ kosong “ pikiran, tabularasa, yang dibentuk
oleh pengalaman ; sensasi dan refleksi menjadi dua sumber dari semau ide.
Pemikiran mengenai pendidikan adalah garis besar tentang bagaimana mendidik
pikiran ini, ia mengungkapkan keyakinan bahwa pendidikan yang menerbitkan orang
itu atau lebih mendasar bahwa pikiran adalah sebuah “ lemari kosong “ dengan
pernyataan, “ Dalam teori tabularasa yang menyatakan bahwa kita dilahirkan
dengan keadaan jiwa yang bersih , seperti kertas putih tanpa sifat dan tanpa
idea. Apa yang kita ketahui atau kita pikirkan datang dari pengalaman. Semua
informasi berdasarkan pengalaman , baik melaui alat dria kita ataupun melalui
refleksi yang seterusnya sampai kepada jiwa kita.Karena itu locke ada dua
sumber pengetahuan , yaitu “ pengindraan “ dan “ refleksi “. Pengatahuan
pengindraan berhubungan dengan pengalaman lahiriah , sedangkan refleksi
berhubungan dengan pangalaman batiniah. Semua pengetahuan kita kaya dengan
gagasan – gagasan ( ide – ide ) yang kita peroleh melalui pengalaman dalam
kejadian hidup sehari – hari. Pengetahuan merupakan hasil pengujian terhadap
ide . Kemudian timbul pertanyaan apakah antara idea yang satu dengan idea yang
lainnya ada persesuaian . Dalam hal ini ada empat bentuk yang muncul, yaitu :
1) dalam bentuk identitas atau perbedaan , 2) dalam bentuk hubungan , 3) dalam
bentuk koeksistensi atau berada bersama-sama , 4) dalam bentuk kenyataan. Dalam
bentuk yang pertama , pengetahuan diperoleh dengan cara memeriksa dua idea atau
lebih, untuk melihat apakah ada persamaan atau perbedaan . Dalam pengetahuan
yang kedua yaitu ada dua atau lebih idea yang berhubungan satu sama lain. Dalam
bentuk yang ketiga , yaitu pengetahuan yang berpangkal pada kecocokan antara
idea yang satu dengan yang lainnya . Bentuk yang terakhir , yakni pengetahuan
yang diperoleh berdasarkan pada pengalaman yang berada di luar jiwa kita. Mayer
menyimpulkan dari buku “ essay concerning human understanding “ sebagai
berikut: Menurut John Locke , kita dapat menyatakan dunia luar secara pasti
tanpa penyataan logika . Logika silogisme dari Aristoteles tidak membantu kita
untuk mendapatkan pengetahuan . Memang dala matematik terdapat silogisme ,
namun hal itu tumbuh dari dalil-dalil matematik yang bertautan. Kita harus
selamanya dibimbing oleh pengalaman , dan probabilitas merupakan penunjuk jalan
bagi kita untuk mendapatkan pengetahuan . Locke juga mengemukakan bahwa ada
perbedaan antara pikiran kita dengan dunia obyektif . Kita tidak dapat mengenal
esensi yang sebenarnya ( hakikat ) dari phenomena material maupun spiritual.
Ada hubungan yang erat antara sebab dan akibat. John Locke sebagai penganut
teori tabularasa , teori kertas putih, kertas tidak tertulis. Dalam bidang
pendidikan , ia menganjurkan pengamatan gejala-gejala psikis, manurutnya ,
segala sesuatu . Melalui pengalaman inderawilah helai-helai kertas itu diisi.
Artinya pengamatan dengan pancaindera akan mengisi jiwa dengan kesan-kesan (
sensation ) yang dengan jalan sistesis, analisis dan perbandingan diolah
menjadi pengetahuan ( reflexion ). Sebagai pendidik , John Locke mengutamakan
pendidikan jasmani. Dia juga menganjurkan pakaian yang cocok , tidak terlalu
panas dan tidak terlalu sempit , makanan sehat tanpa pedas, sering menghirup
udara segar, melakukan gerak olah raga , serta kapala dan kaki harus selalu
dingin. John Locke mengutamakan pendidikan di rumah daripada di sekolah, karena
pendidikan di rumah member kesempatan mengenal dari dekatkepribadian anak.
Ciri
didaktik John Locke adalah : 1). Belajar seperti bermain, 2). Mengajarkan mata
pelajaran berturut-turut , tidak sama , 3). Mengutamakan pengalaman dan
pengamatan , 4). Mengutamakan pendidikan budi pekerti Perihal pendidikan budi
pekerti , John Locke menekankan soal menahan diri dan membangkitkan rasa harga
diri,pendapat orang harus menjadi salah satu alas an penting untuk perbuatan
susila . Selain itu anak harus memperhatikan apakah orang lain menyetujui atau
mencela. John Locke mementingkan kepatuhan si anak. Dari permulaan anak harus
dibiasakan kepada yang baik – baik. Pendidikan harus dapat mempertahankan
kewibawaannya. Ia menolak hukuman – hukuman dan hadiah. Ia pun menolak
pendidikan agama yang berlebihan. John Locke tidak setuju anak diberi Kitab
Injil. Menurutnya , anak lebih baik disuruh membaca cerita-cerita Bibel 4.
Kritisi John locke adalah filusuf yang mengabdikan dirinya bukan hanya kepada
dunia kedokteran tetapi ia juga pakar dalam pendidikan , ia sangat tertarik
dalam pembentukan kemampuan yang dimiliki oleh anak, bahwa segala sesutu sangat
dipengaruhi oleh lingkungang yang memadai baik dari sarana maupun oleh latih
yang terus nerus. Itu semua dianggap benar karena tanpa ada lingkungan luar
anak tidak akan kelihatan kemampuan baik kemampuan nyata ( actualty ability )
yang langsung dapat diketahui pada saat individu telah mengalami proses belajar
, maupun kemampuan bakat ( potencial ability ) yaitu kemampuan potensi individu
yang dimiliki secara khusus tidak dimiliki oleh individu lain , hanya mungkin
di sini john terlalu mengabaikan lingkungan alami ( natural ) yang dimiliki
oleh setiap anak, karena setiap individu, heriditas yang dimiliki oleh individu
oleh john locke sangat diabaikan, beliau memandang bahwa pembawaan yang
dimiliki oelh individu itu tidak ada , semua yang dimiliki oleh anak sekarang
hanyalah pengaruh atau didikan dari luar semata. Sementara menurut aliran
holistik bahwa manusia ( human being ) itu merupakan kesatuan jiwa raga ( a
whole being ) yang tak terpisahkan satu sam lain, bahwa di dalam organisme itu
terdapat dorongan ( drives ) yang bersumber pada kebutuhan dasarnya ( basic
needs ) yang merupakan daya penggerak ( motives ) untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Holistik menekankan bahwa prilaku itu bertujuan (
purposive ) , yang berarti aspek instrinsik ( niat, tekad, azam ) dari dalam
individu merupakan factor penentu yang penting untuk melahirkan prilaku
tertentu meskipun tanpa adanya perangsang ( stimulus ) yang datang dari
lingkungan 5. Kesimpulan Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1. Pendidikan sangat didominan dipengaruhi oleh lingkungan luar 2.
Individu memiliki pengetahuan hasil dari pengalaman 3. Pendidikan yang digagas
oleh John Locke bersifat utilistis, yang didasarkan pada kegunaan 4. Proses
pendidikanlah yang memberi banyak hal kepada anak.
SUMBER :